DIALOGSANGKURIANG. Pada zaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang, anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Naskahberasal dari koleksi Nyimas Laili Yulita. Naskah tersebut berisi uraian tentang kisah peperangan rakyat Ukir Galung dengan rakyat Pendara. 2) Cerita Wayang berisi gambar-gambar Raden Arjuno dan Mas Agus Patoruk dan Ki Agus Guring. 3) Hikayat Pandawa Lima: berisi kisah dan sejarah Pandawa Lima. 2.3. Pendidikan Moral Bangsa KumpulanNaskah Drama Indonesia . 29 Maret 2012 17:36 Diperbarui: 25 Juni 2015 07:17 7891 1 1 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik. Salam Budaya! Berikut ini adalah daftar kumpulan KumpulanContoh Sinopsis Novel Singkat Pendek Remaja 5 Cm Dilan. Belum lagi ketika menemukan. Nick S Stock Prediction Project Blog Contoh Naskah Drama Bahasa Jawa 6 Orang Tema Persahabatanrar Showing 1 1 Of 1. Tuliskan Cerpen Pandawa Lima Dalam Bahasa Jawa Tolong Besok Di Hapalkan Brainly Co Id. 11 Penggolongan Berdasarkan Bentuk. Penggolongan berdasarkan bentuk ini sudah umum sekali dikenal. Dalam penggolongan ini karya sastra Melayu klasik dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu prosa dan puisi, sedang drama tidak kita kenal dalam sastra Melayu klasik. Yang termasuk puisi lama yaitu mantra, peribahasa, pantun, syair, gurindam Selaindari Sunan Ampel, Sunan Bonang juga menuntut ilmu kepada Syaikh Maulana Ishak, yaitu sewaktu bersama-sama Raden Paku Sunan Giri ke Malaka dalam perjalanan haji ke tanah suci. Sunan Bonang dikenal sebagai seorang penyebar Islam yang menguasai ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat dengan kesaktian dan . PANDAWA 1 Puntadewa / Samiaji /Yudhistira / DharmaputraBy Wayang in Tokoh MahabarataRaden Puntadewa adalah putra sulung dari Prabu Pandudewanata dan Dewi Kuntinalibrata. Sesungguhnya Puntadewa merupakan putra kedua dari Dewi Kuntinalibrata. Akibat Ajian Adityaredhaya ajaran Resi Druwasa, Kunti sempat hamil, sesaat sebelum terjadinya sayembara pilih. Lalu putranya yang di keluarkan dari telingga yang dinamai Karna dibuang dan kemudian diasuh oleh seorang sais kereta bernama resmi memang Puntadewa adalah putra Prabu Pandu dan Dewi Kunti namun sesungguhnya ia adalah putra Dewi Kunti dan Batara Darma, dewa keadilan. Hal tersebut diakibatkan oleh kutukan yang diucapkan oleh Resi Kimindama yang dibunuh Pandu saat bercinta dalam wujud kijang. Tapi akibat dari ajian Adityaredhaya, Dewi Kunti dan Prabu Pandu masih dapat memiliki keturunan untuk menghasilkan penerus takhta kerajaan. Puntadewa bersaudarakan empat orang, dua saudara seibu dan 2 saudara berlainan ibu. Mereka adalah Bima atau Werkudara, Arjuna atau Janaka, Nakula atau Pinten, dan Sadewa atau Tangsen. Puntadewa memiliki dasanama nama-nama lain yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran saat menjadi buangan selama 13 tahung di kerajaan Wirata, Raden Darmaputra karena merupakan putra dari Batara Darma, Darmakusuma, Darmawangsa, Darmaraja, Gunatalikrama, Sang Ajatasatru, Kantakapura, Yudistira, dan Sami Aji, julukan dari Prabu Puntadewa memiliki watak sadu suci, ambeg brahmana, suka mengalah, tenang, sabar, cinta perdamaian, tidak suka marah meskipun hargadirinya diinjak-injak dan disakiti hatinya. Oleh para dalang ia digolongkan dalam tokoh berdarah putih dalam pewayangan bersama Begawan Bagaspati, Antasena dan Resi Subali sebagai perlambang kesucian hati dan dapat membunuh nafsu-nafsu buruknya. Konon, Puntadewa dilahirkan melelui ubun-ubun Dewi Kunti. Sejak kecil para putra putra Pandu selalu ada dalam kesulitan. Mereka selalu bermusuhan dengan saudara sepupu mereka, Kurawa, yang didalangi oleh paman dari para Kurawa yang juga merupakan patih dari Kerajaan Astinapura, Patih Harya Sengkuni. Meskipun Pandawa memiliki hak atas kerajaan Astinapura, namun karena saat Prabu Pandu meninggal usia pandawa masih sangat muda maka kerajaan dititipkan pada kakaknya, Adipati Destarastra dengan disaksikan oleh tetua-tetua kerajaan seperti, Dang Hyang Dorna, Patih Sengkuni, Resi Bisma, Begawan Abiyasa, dan Yamawidura dengan perjanjian tertulis agar kerajaan Astina diserahkan kepada Pandawa setelah dewasa, dan Destarastra mendapatkan separuh dari wilayah Astina. Namun atas hasutan Patih Sengkuni maka kemudian Kurawalah yang menduduki takhta kerajaan. Segala cara dihalalkan untuk menyingkirkan pandawa, dimulai dengan Pandawa Timbang lih. Bima, Bale Sigala-gala, Pandawa Dadu sampai pada perang besar Baratayuda Jayabinangun. Meskipun Puntadewa adalah manusia berbudi luhur namun ia memiliki kebiasaan buruk yaitu suka kebiasaan buruk dari Puntadewa ini menyebabkan para Pandawa berada dalam kesulitan besar. Hal tersebut dikisahkan sebagai berikut Saat terjadi konflik antara Pandawa dan Kurawa tentang perebutan kekuasaan Kerajaan Astinapura, Kurawa yang didalangi oleh Sengkuni menantang Pandawa untuk main judi dadu. Pada permainan tersebut, para Pandawa mulanya hanya bertaruh uang, namun lama kelamaan, Puntadewa mempertaruhkan kerajaan, istri, dan pada akhirnya pandawa sendiri sudah menjadi hak milik kurawa Sebelumnya Puntadewa bersama adik-adiknya berhasil mendirikan kerajaan yang berasal dari Hutan Mertani, sebuah hutan angker yang ditempati oleh raja jin yang bernama Prabu Yudistira dan adik-adiknya. Saat Pandawa beranjak dewasa, mereka selalu dimusuhi oleh para Kurawa, akibatnya para tetua Astinapura turun tangan dan memberi solusi dengan menghadiahi Pandawa sebuah hutan angker bernama Wanamarta untuk mengindari perang saudara memperebutkan takhta Astinapura. Setelah itu, hutan yang tadinya terkenal angker, berubah menjadi kerajaan yang megah, dan Prabu Yudistira serta putrinya, Dewi Ratri atau para dalang juga sering menyebutnya Dewi Kuntulwilanten menyatu di dalam tubuh Puntadewa yang berdarah putih. Sejak saat itu pulalah Puntadewa bernama Yudistira. Sebelumnya, setelah Pandawa berhasil lolos dari peristiwa Bale Sigala-gala, dimana mereka dijebak disuatu purocana semacam istana dari kayu dengan alasan Kurawa akan menyerahkan setengah dari Astina, namun ternyata hal tersebut hanyalah tipu muslihat kurawa yang membuat para Pandawa mabuk dan tertidur, sehingga pada malamnya mereka dapat leluasa membakar pesanggrahan Pandawa. Bima yang menyadari hal itu dengan cepat membawa saudara-saudara dan ibunya lari menuju terowngan yang diiringi oleh garangan putih sampai pada Kayangan Saptapertala, tempat Sang Hyang Antaboga, dari sana Pandawa lalu melanjutkan perjalanan ke Pancala, dimana sedang diadakan sayembara adu jago memperebutkan Dewi Drupadi. Barang siapa berhasil mengalahkan Gandamana, akan berhak atas Dewi Drupadi, dan yang berhasil dalam sayembara tersebut adalah Bima. Bima lalu menyerahkan Dewi Drupadi untuk diperisri kakaknya. Sumber yang lain menyebutkan bahwa setelah mengalahkan Gandamana Pandawa masih harus membunuh naga yang tinggal di bawah pohon beringin. Kemudian Arjunalah yang dengan panahnya berhasil membunuh naga tersebut. Dari Dewi Drupadi Puntadewa memilki seorang putra yang diberi nama masa buangan tersebut ada sebuah kisah yang menggambarkan kebijaksanaan dari Raden Puntadewa. Pada suatu hari Puntadewa memerintahkan Sadewa untuk mengambil air di sungai. Setelah menunggu lama, Sadewa tidak kunjung datang, lalu diutuslah Nakula, hal yang sama kembali terjadi, Nakula pun tak kembali. Lalu Arjuna dan akhirnya Bima. Semuanya tak ada yang kembali. Akhirnya menyusulah Puntadewa. Sesampainya di telaga ia melihat ada raksasa besar dan juga adik-adiknya yang mati di tepi telaga. Sang Raksasa kemudian berkata pada Puntadewa bahwa barang siapa mau meminum air dari telaga tersebut harus sanggup menjawab teka-tekinya. Pertanyaannya adalah apakah yang saat kecil berkaki empat dewasa berkaki dua dan setelah tua berkaki tiga? Punta dewa menjawab, itu adalah manusia, saat kecil manusia belum sanggup berjalan, maka merangkaklah manusia bayi, setelah dewasa manusia sanggup berjalan dengan kedua kakinya dan setelah tua manusia yang mulai bungkuk membutuhkan tongkat untuk penyangga tubuhnya. Sang raksasa lalu menanyakan pada Puntadewa, jika ia dapat menghidupkan satu dari keempat saudaranya yang manakah yang akan di minta untuk dihidupkan? Puntadewa menjawab, Nakula lah yang ia minta untuk dihidupkan karena jika keempatnya meninggal maka yang tersisa adalah seorang putra dari Dewi Kunti, maka sebagai putra sulung dari Dewi Kunti ia meminta Nakula, putra sulung dari Dewi Madrim. Dengan demikian keturuanan Pandu dari Dewi Madrim dan Dewi Kunti tetap ada. Sang Raksasa sangat puas dengan jawaban tersebut lalu menghidupkan keempat pandawa dan lalu berubah menjadi Batara Darma. Puntadewa bisa saja meminta Arjuna atau Bima untuk dihidupkan sebagai saudara kandung namun secara bijaksana ia memilih Nakula. Suatu ajaran yang baik diterapkan dalam kehidupan yaitu keadilan dan tidak pilih kalah bermain dadu, Pandawa harus menerima hukuman menjadi buangan selama 13 tahun. Dan sebelumnya Drupadi pun sempat dilecehkan oleh Dursasana yang berusaha menelanjanginya sampai sampai terucaplah sumpah Dewi Drupadi yang tidak akan mengeramas rambutnya sebelum dicuci oleh darah Dursasana, untunglah Batara Darma menolong Drupadi sehingga ia tidak dapat ditelanjangi. Pada tahun terakhir sebagai buangan, Pandawa menyamar sebagai rakyat biasa di suatu kerajaan bernama Wirata. Disana Puntadewa lalu menjadi ahli politik dan bekerja sebagai penasehat tak resmi raja yang bernama Lurah Dwijakangka. Puntadewa memiliki jimat peninggalan dari Prabu Pandu berupa Payung Kyai Tunggulnaga dan Tombak Kyai Karawelang, Keris Kyai Kopek, dari Prabu Yudistira berupa Sumping prabangayun, dan Sangsangan robyong yang berupa kalung. Jika puntadewa marah dan tangannya menyentuh kalung ini makan seketika itu pulalah, ia dapat berubah menjadi raksasa bernama Brahala atau Dewa Mambang sebesar gunung anakan dan yang dapat meredakannya hanyalah titisan Batara Wisnu yang juga dapat merubah diri menjadi Dewa Amral. Selain itu Puntadewa juga memiliki pusaka bernama Serat Jamus Kalimasada. Kemudian atas bantuan dari Werkudara, adiknya, akhirnya Puntadewa menjadi raja besar setelah mengadakan Sesaji Raja Suya yang dihadiri oleh 100 raja dari mancanegara. Dengan demikian Puntadewa menjadi seorang raja besar yang akan menjadi anutan bagi raja-raja di Perang besar Baratayuda Jayabinangun, Puntadewa menjadi senapati perang pihak pandawa menghadapi raja dari kerajaan Mandraka, Prabu Salya. Puntadewa pun akhirnya behasil membunuh Salya meskipun sebenaranya ia maju kemedan perang dengan berat hati. Saat perang Baratayuda terjadi pun, Puntadewa pernah melakukan tindakan tercela yang mengakibatkan senapati perang Kurawa yang juga gurunya, Dang Hyang Dorna terbunuh. Dikisahkan sebagai berikut, saat para pandawa berhasil membunuh gajah Estitama, seekor gajah milik Astina. Drona yang samar-samar mendengar “….tama mati!” menjadi bigung, mungkin saja Aswatama, putranya telah mati, dan lari menuju pesanggrahan Pandawa, Drona tahu benar siapa yang harus ditanyai, Puntadewa, seorang raja yang selama hidupnya tak pernah berbohong. Saat itu Puntadewa atas anjuran Kresna menyebutkan bahwa Hesti dengan nada lemah dan tama dikeraskan memang telah mati, Drona yang mendengar hal itu menjadi tambah panik karena menurut pendengarannya yang telah kabur, putra tunggalnya telah tewas. Drona pun kemudian tewas oleh Drestajumena yang mamanggal lehernya saat Drona dalam keaadaan ling-lung. Dalam hal ini dapat di petik sebuah pelajaran bahwa dalam hidup ini sebuah kejujuran pun tidak dapat dilakukan secara setengah-setengah, memang Puntadewa tidak pernah berbohong, namun sikap setengah-setengah tersebut pulalah yang mangakibatkan kematian guru besar Astina tersebut. Setelah selesai Baratayuda, Puntadewa menjadi raja di Astina sebentar dengan gelar Prabu Kalimataya. Lalu di gantikan oleh cucu dari Arjuna yang bernama Parikesit dengan gelar Prabu Kresnadwipayana. Setelah tua, Puntadewa lalu memimpin adik-adiknya untuk naik ke Puncak Himalaya untuk mencapai nirwana. Disana satu persatu istri dan adik-adiknya meninggal, lalu hanya ia dan anjingnya lah yang sampai di pintu nirwana, di sana Batara Indra menolak membawa masuk anjing tersebut, namun puntadewa bersikeras membawanya masuk. Lalu setelah perdebatan panjang anjing tersebut berubah menjadi Batara Darma dan ikut ke nirwana bersama Puntadewa. KUTIPAN Wayang Indonesia - Inilah contoh naskah drama pandawa 5, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan contoh naskah drama pandawa 5 serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang contoh naskah drama pandawa 5 berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…bisa dibuat katalog yang lebih lengkap. Ini melengkapi katalog naskah Sunda yang sudah ada sekarang, yang memuat 1904 naskah. DARI sejumlah naskah tersebut, 95 naskah ditulis dalam huruf Sunda Kuno,……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan….…ke sekolah-sekolah yang ada. Meski demikian, kita tetap bisa mendapatkan beberapa contoh naskah drama yang disajikan dalam bahasa Sunda, dan ada pula sejumlah contoh naskah drama yang diterjemahkan dari Bahasa……dalam masyarakat sebagaimana dilakonkan dalam drama tersebut. Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yaitu berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana,……kerajaan kepada Pandawa, walau seluas ujung jarum pun. Hal itu membuat kesabaran Pandawa habis. Misi damai dilakukan oleh Sri Kresna, namun berkali-kali gagal. Akhirnya, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi. Pandawa… – Akhir-akhir ini pencarian tentang contoh naskah monolog singkat juga meningkat drastis. Mungkin banyak anak-anak sekolah yang mendapatkan PR membuat contoh naskah monolog singkat. Sebelum membahas tentang contoh naskah……pidatonya, agar orang yang mendengarkan tertarik dan bisa terpengaruh oleh isi pidato yang disampaikan. CONTOH NASKAH PIDATO BAHASA JAWA Berikut ini kami tampilkan beberapa contoh naskah pidato dalam bahasa Jawa……diyakini Pertapaan leluhur Para Pandawa Menurut mitos, Wukir Rahtawu merupakan tempat pertapaan Resi Manumayasa sampai kepada Begawan Abiyasa yang merupakan leluhur Pandawa dan Korawa. Menurut cerita babad dan parwa, konon……kekalahan diplomasi, oportunisme, kepentingan pribadi bertemu dengan frame moral, kebajikan, kebersahajaan, penderitaan, ketakberdayaan, kemiskinan, keterhinaan bangsa, ketakberdayaan penguasa, idealisme, keteguhan prinsip, perjuangan martabat dan pembebasan. Berikut ini Contoh Naskah Drama…Demikianlah beberapa ulasan tentang contoh naskah drama pandawa 5. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa Pada suatu hari Syantanu Raja Hastinapura Pergi berburu dan menemui seorang perempuan yang cantik sekali di tepi sungai dan mengajak menikah. Syantanu Sedang Apa kamu ? di tepi sungai Dewi Gangga Sedang bermain air, kamu sedang apa ? Syantanu Aku ingin berburu hewan,kamu cantik sekali Dewi Gangga Oh Terima Kasih…… Syantanu Nama mu siapa ? Dewi Gangga “Gangga” Syantanu Mau kah kau Menikah dengan ku ? Dewi Gangga Aku mau menikah dengan mu,tapi dengan suatu syarat. Syantanu Apa itu ? Dewi Gangga Apa pun yang ku perbuat Engkau jangan menghalangiku Syantanu Tentu saja. Mereka pun Menikah dan Melahirkan seorang anak namun anak nya di buang ke sungai Gangga ,tetapi ketika hendak menghanyutkan anak ke 8 nya ke sungai, Syantanu Melarangnya tetapi ternyata istrinya mempunyai alasan kenapa anak2nya di hanyutkan ke sungai. Syantanu Cukup Sudah Dewi Gangga,Hal ini di luar prikemanusiaan Dewi Gangga Kenapa engkau melarangku ? Bukankah engkau sudah berjanji tidak melarang apapun yang aku lakukan Syantanu Tapi ini sudah keterlaluan, Kenapa Engkau membuangnya ? Dewi Gangga Karena semua bayi ku sudah terkutuk oleh Dewa Brahma,Bahkan anak yang engkau selamatkan sudah terkena kutukan. Dan Syantanu pun menyelamatkan bayi ke 8 tersebut dan menyerahkan anaknya itu kepada Raja Kail karena Bisma tidak boleh Tinggal dengan AyahnyaSyantanu. Dewi Gangga Pun kembali ke kahyangan Ketika Syantanu Sedang Di tepi sungai Jamuna,ia bertemu Setiawati lalu menikahinya dengan syarat anak dari mereka Harus menjadi Raja setelah Sedih mengingat AnaknyaBisma sendiri. Bisma Pun bersumpah di hadapan Ayahnya setelah ayahnya pulang Bisma Hamba berjanji, Bahwa Hamba akan rela menyerahkan tahta kerajaan Astina untuk putra yang di lahirkan oleh ibu ini dengan ayahanda ku,demi untuk kepentingan negara dan raja yang akan melanjutkan keturunan kita Syantanu dan Satyawati Pun menikah dan di karuniai 2 anak Citragada dan Wiciyacitra. Keduanya Menjadi Raja Hastinapura sesuai pemenuhan janji Wiciyacitra menjadi raja,Bisma mengadakan sayembara namun ada yang menghalanginya . Prajurit Dewi Amba,Ambalika dan Ambika akan Segera di bawa ke Kerajaan Hastinapura. Barang Siapa yang mau menentang Perintah Munculah di hadapan kami Salya Wahai Bisma ,aku tidak terima kau membawa mereka bertiga ke kerajaan dulu mayatku jika engkau berani membawanya. Bisma Akan Ku Layani Engkau sebagai penghormatan ku. Pertarungan Terjadi Salya kalah dengan mudah oleh Bisma,maka di bawalah ketiga putri tersebut ke dan Ambalika menerima Wiciyacitra menjadi suaminya tapi tidak dengan Dewi Amba,Dewi Amba sakit hati ternyata pria yang ingin di nikahinya bukan Bisma Dewi Amba Aku tidak mau menikah dengannya ! Apa-apaan ini, apakah aku di permainkan. Bisma Aku Harus menikah denganmu !.... Bisma Aku tidak bisa menikah denganmu karena aku telah berjanji tidak akan menikahi siapapun, Pergilah kau menikah dengan Rajaku. Dewi Amba Aku tidak mau karena itu bukan keinginanku,Aku Harus menikah dengamu ! Dewi Amba bersikeras ingin menikah dengan Bisma,namun mengingat sumpahnya, Bisma langsung menakut-nakutinya Bisma menarik Panahnya,sayangnya Dewi Amba tersandung dan mengenai ujung panahnya. Dewi Amba Aku Mencintaimu Bisma Bisma Sebenarnya aku juga mencintaimuDengan suara Kecil dan lembut Dewi Amba Aku berjanji akan hidup lagi dan membawamu ke alam surga Bisma Baiklah… Ambika dan Ambalika disuruh melakukan hubungan badan dengan seorang pertapa sakti untuk mendapatkan anak. Pertapa itu iyalah Wysa yang janggutnya panjang sampai ketanah dan busuk pula. Bila dia memeluk ambika , Ambika menetuk matanya sehingga anak yang di lahirkannya, Dhretaratra buta. Sedangkan dia memeluk Ambalika, Ambalika pun pucat, sehingga anak yang dilahirkan, Pandu mejadi pucat. Para keturunan Kurawa yaitu Keturunan Destarasta,dan keturunan Pandu yaitu keturunan 5 pandawa Arjuna,Bhima,Yudhistira,Nakula dan Sadewa.2 keturunan ini bertarung untuk memperebutkan kedudukan Hastinapura,terjadilah pertempuran tak ter elakan di sebuah Padang pasir yang besar. Namun Bisma di pihak Kurawa ada apakah gerangan ? Prajurit 2 Apakah Kita Sanggup melawan Bisma ? Prajurit 3 Kemungkinan Besar tidak,Namun Kemenangan tetap masih Mungkin Di Raih Prajurit 4 Sudahlah tidak usah di pikirkan,Jalani saja apa yang menjadi tugas kita Prajurit 5 Mari Serang !!!! Jangan Putus Semangat Prajurit pun Tiba-tiba terhempas udara oleh mantra Bisma Para Pandawa pun mengambil alih posisi ,membentuk setengah lingkaran dari arah pandang Bisma. Bhima Apakah Keputusan kami ini benar ? Bisma Tentu keputusan kalian benar. Yudhistira Lalu mengapa engkau berpihak pada mereka ? Bisma Sebenarnya aku juga tidak ingin,tapi aku sudah bersumpah mengabdi terhadap kerajaan ini. Nakula Baiklah Jika seperti itu, aku menerimanya dengan berat hati Sadewa Bisakah engkau melanggar janji itu ? Bisma Tidak, Jika aku melanggarnya aku akan memasuki neraka Arjuna Tidak!..Tidak..!! aku tidak bisa melakukan ini. Dewa Krisna Pun tidak sabar ingin bahkan hampir turun tangan ke peperangan antara pandawa dan kurawa untuk membunuh Bisma,Krisna hamper melemparkan cakranya namun Arjuna melarangnya dengan sebuah perjanjian Arjuna Tunggu Dewa Krisna !. Krisna Sudah biar aku yang membunuhnya Arjuna Tidak! Krisna Aku tidak akan membunuhnya,kecuali kau membunuhnya dengan usaha sampai titik darah penghabisan. Arjuna Baiklah aku akan melakukannya Pertempuran pun kembali berlangsung dengan sengit,para pandawa melawan Bisma dengan air mata yang bercucuran, antara perasaan tidak kuat dengan penceritaan hati atau melaksanakan tugas sebagai pandawa Bisma Bunuh aku dengan sekuat tenaga kalian ! sambil tersenyum Arjuna Apakah harus berakhir seperti ini ? Bisma Jika takdir berkata ,harus berbuat apa ? Para pandawa pun memanah Bisma, namun Bisma belum juga meninggal,lalu datanglah Reinkarnasi Dewi Amba,mengingat sumpahnya akan membawa Bisma ke Alam Surga untuk hidup Bersama-sama. Sri Kandi Aku Datang Menjemputmu Bisma… Bisma Akhirnya waktu ku datang, Bawa aku bersamamu Sri Kandi,Reinkarnasi Dewi Amba memanah Bisma tepat di dada Bisma Peperangan pun di menangkan oleh Para Pandawa - Inilah naskah drama pandawa 5 singkat, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan naskah drama pandawa 5 singkat serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang naskah drama pandawa 5 singkat berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…bisa dibuat katalog yang lebih lengkap. Ini melengkapi katalog naskah Sunda yang sudah ada sekarang, yang memuat 1904 naskah. DARI sejumlah naskah tersebut, 95 naskah ditulis dalam huruf Sunda Kuno,……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan….…Indonesia ke Bahasa Sunda. Sebenarnya kita bisa dengan mudah membuat naskah drama singkat dalam bahasa Sunda. Caranya adalah dengan mengambil naskah drama dalam bahasa Indonesia lalu kemudian kita terjemahkan ke……dalam masyarakat sebagaimana dilakonkan dalam drama tersebut. Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yaitu berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana,……kerajaan kepada Pandawa, walau seluas ujung jarum pun. Hal itu membuat kesabaran Pandawa habis. Misi damai dilakukan oleh Sri Kresna, namun berkali-kali gagal. Akhirnya, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi. Pandawa… – Akhir-akhir ini pencarian tentang contoh naskah monolog singkat juga meningkat drastis. Mungkin banyak anak-anak sekolah yang mendapatkan PR membuat contoh naskah monolog singkat. Sebelum membahas tentang contoh naskah……diyakini Pertapaan leluhur Para Pandawa Menurut mitos, Wukir Rahtawu merupakan tempat pertapaan Resi Manumayasa sampai kepada Begawan Abiyasa yang merupakan leluhur Pandawa dan Korawa. Menurut cerita babad dan parwa, konon……kekalahan diplomasi, oportunisme, kepentingan pribadi bertemu dengan frame moral, kebajikan, kebersahajaan, penderitaan, ketakberdayaan, kemiskinan, keterhinaan bangsa, ketakberdayaan penguasa, idealisme, keteguhan prinsip, perjuangan martabat dan pembebasan. Berikut ini Contoh Naskah Drama……pidatonya, agar orang yang mendengarkan tertarik dan bisa terpengaruh oleh isi pidato yang disampaikan. CONTOH NASKAH PIDATO BAHASA JAWA Berikut ini kami tampilkan beberapa contoh naskah pidato dalam bahasa Jawa…Demikianlah beberapa ulasan tentang naskah drama pandawa 5 singkat. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa SASAKALA SITU BAGENDIT Naskah Drama Kacaritakeun di hiji desa anu leutik. Aya hiji awewe anu katelahna nyi Endit, manehna teh keur mondar-mandir di buruan lantaran bingungeun ku kakayaana anu sakitu lobana. Kumaha carana meakeun harta bandana anu sakitu lobana, padahal disagedengeun imahna loba tatanggana anu kalaparana, tapi manehna teu haying nyaho saeutik-eutik acan. Babak I Nyi Endit Aduh mani bararingung teuingnya hirup téh! nya malumlah ari jadi jalma pangbeungharna di lembur mah, lamun ceuk paribasana téa mah éstuning bru di juru bro di panto ngalalayah di tengah imah! sawah satungtung deuleu, aprtement papencar dimamana! Pokona mah, bingung euy méakeun duit téh!!! éh ké..ké ari si Papih geus balik acan nya ti London? Da rarasaan mah poe ayeuna balikna the! Papih Assalamu’alaikum……..,mamih….mamih….! Papih geus mulang yeuh!! buruan ah, geura siapkeun cai panas ka si Ijah, keur papih mandi! maklum, AC di mobil ruksak yeuh!! Nyi Endit Ijah…ijah….!! Ijah nya, Gan…..? Nyi Endit éta pangnaheurkeun cai keur si Papih….. Ijah mangga, Gan……! Nyi Endit Pih, kumaha di London téh? bérés teu ténder jeung si Michael téh? Papih Nya atuh, sanés Papih ngaranna lamun teu suksés mah! malahan mah, tuan Michael memperpanjang deui kontrak kerja jeung urang, cenah Burger jéngkol nu diproduksi ku urang loba peminatna! Nyi Endit Wah, alus atuh Pih! teu hanjakal mamih kawin jeung papih téh atuh…. Ijah gan itu caina parantos siap!!! Papih mih papih mandi heula nya,, eh jah sakalian pang cokotkeun anduk di lantai 7 make lift we nyokotna Ijah mangga gan!! Emod Assalamu’alaikum…………., mamih…..3x. Emod tos mulang sakola yeuh..! Nyi Endit Éh, anak mamih nu panggantengna tos mulang gening!! kumaha tadi di sakola téh? Emod Ih……mamih….!tadi Emod di lédék ku babaturan Emod, cenah sapatu Emod mah geus katinggaleun jaman….babaturan Emod ayeuna boga sapatu buatan Amerika. Nyi Endit Aduh….., kurang ajar pisan éta barudak téh! geus tong sieun ké ku Mamih dipangmeulikeun sapatu buatan ti Cibaduyut tina kulit buaya. éh, ké heula kétang! apan korét téh pangkal kaya! can jebol mah moal pang meulikeun ku Mamih,paké heula wé nu éta! tuh si Papih geus mulang ti London! Emod Oh, Papih tos mulang ti London, mih? asyik….pasti nyandak oléh-oléh nu loba euy!! Emod Papih…….3x, meunang naon ti London téh? aya oléh-oléh teu keur Emod? Papih Ah…, di Londonna gé euweuh nanaon! sarua wé jeung di Indonésia, euwueuh nu anéh. Kalah wé hargana nu mararahal! Emod Jadi Papih mawa naon atuh? Papih Nya éta wé mawa jéngkol London sakarung. Emod Jéngkol deui….jéngkol deui! cenah wé jalma beunghar! ari dahar jeung jéngkol! Papih Éh, manéh tong ngomong kitu! mun euweuh jéngkol manéh moal bisa sakola. Nyi Endit nyampeurkeun. Nyi Endit Aya naon ieu téh? gawé téh guntreng waé! Emod Mih, maenya jauh-jauh ka London gera! ari oléh-oléhna jéngkol deui, jéngkol deui! Nyi Endit Eh, tong salah! jéngkol London téh ngeunah pisan…..! ké ku Mamih pang nyieunkeun semur jéngkol special rasa strawberi keur Emod. Emod Ah, mamih mah saruana jeung si papih! si Emod ngaléos. Papih Eh, rék kamana deui? kakara datang langsung indit deui! Emod rék ulin ah ka babaturan!! lieur di imah waé!! bau jéngkol!! Papih Budak téh ulin wéh jeung ulin waé!! lain ngabantuan kolot! Babak II Di jalan, si Emod panggih jeung si Sekar, Lastri, jeung Fitri keur arulin catur dipinggir jaln. Fitri A Emod! Sekar Mod, rék kamana manéh? Emod rék ulin wéh, néangan batur! Sekar cenah Bapa manéh karék balik ti London euy! mawa oléh-oléh atuh? Emod nya geus tangtu atuh! urang dipangmeulikeun sapatu buatan London asli………. Sekar wah, pasti alus pisan atuh! Lastri Emod mah bagja pisan nya boga kolot nu benghar! Emod Nya geus tangtu atuh, iyéy……..! lastri mana atuh oléh-oléh kanggo Lastri? Emod ah…, hilap! pami hoyong mah, tuh di bumi seueur jéngkol London. Sekar aduh, hayang atuh urang, Mod! pasti pééd pisan meureunan nya?! Emod tapi keur manéh mah sasiki baénya? Sekar Ah, manéh mah dasar korét. Emod Manéh tong loba-loba dahar jéngkol euy! bisi jéngkoleun!! Emod nya geus atuh urang rek balik heula, nyiapkeun hadiah keur lastri. Emod Sekar kadieu heula, kumaha geus disalamkeun acan ka si Lastri teh? Sekar beres atuh mod!! Babak III Si Emod balik ka imah. Manéhna ka dapur néangan jéngkol keur Lastri. Tuluy manéhna ngérésékan jéngkol nepi ka adina datang. Iroh keur naon manéh? Emod keur ngérésékan jéngkol. Iroh jéngkol keur saha? Emod keur Lastrilah…… Iroh rék naon manéh bura-béré ka si éta! Pikasebeleun jelema na gé! Béjakeun ka si Mamih, siah! Mamih…..mamih….. si Iroh ngageroan indungna. Nyi Endit Naon Iroh….? siga di leuweung waé ngomong téh! Iroh Eta gera tingali si Aa, ngérésékan jéngkol mani loba keur si Lastri. Nyi Endit Eh….budak téh! Ulah….ulah………! sia mah barang béré ka batur! Batur gé tara méré ka urang!sing inget atuh! Korét pangkal kaya…….! Emod baé atuh mih, da loba lin? Nyi Endit loba-loba ogé, béak mun dibikeun ka batur mah! Emod ah, si Mamih mah korét! Nyi Endit mun teu kitu mah! Sia ogé moal bisa dahar! Sing inget…korét téh pangkal kaya! Eh..eh! geus éta kaluarkeun deui jéngkolna! Nyi Endit mangkat, bari kukulutus ’dasar budak leutik teunyaho apan? Korét téh pangkal kaya! Babak IV Disagédéngeun éta, aya hiji kulawarga anu kaayaanana patukang tonggong jeung kulawarga Nyi Endit. Imahna ogé mung saukur imah leutik, nu témbokna ogé can ditémbok-témbok acan. Pokona mah jauh ti imah nu layak ditempatan. Ma Ipah Bah….kumaha atuh ieu téh? Ema mah mani aréra ka guru si Romlah. Ayeuna si Romlah geus tilu bulan nunggak can bayaran, terus hutang kasasaha. Can deui anu diwarung bi Kokom mah! Abah Nya kumaha atuh, Ma? Da kabeneran usaha Abah keur tiiseun, komo ayeuna mah keur usum hujan! Pan Es Cendol Elisabet mah teu cocok dijualan mangsa keur usum hujan, lin? Nya urang ihtiar sakuat tanaga heula wéh! Ma Ipah Kudu ihtiar naon deui atuh, Bah? Ingon-ingon geus béak dijualan, keur dahar sapopoé. Boga tatangga beunghar teu bisa di andalkeun. Sigana téh Nyi Endit sakulawarga mah meureun teu boga haté nya, bah? Maenya aya tatangga kalaparan teu naglieuk-ngalieuk acan! Boro-boro méré, ngahutangkeun gé teu méré! Abah geus atuh ambu, urang téh keur mah geus susah dunya téh, tos nepi susah ahérat atuh! Geus, ulah ngomongkeun batur, keun wé da éta mah keur maranéhanana sorangan. Romlah Assalamu’alaikum………., Ma….Abah….! Romlah meunang surat ti sakola. Abah surat naon, neng? Ma Ipah ah, si Abah mah sok pura-pura baé! Nya pastina ogé surat nitah mayar atuh! Pan apal meureun, si Romlah geus tilu bulan nunggak SPP. Romlah Ma….Bah…., Romlah éra ku babaturan. Romlah sok di lédék waé ku babaturan, cenah mah geus wé teu boga duit mah tong sakola! Ma Ipah Innalillahi…Abah, nya kudu kumaha atuh? Ema mah geus teu sanggup deui ngalakonan kahirupan téh! Duh, meuni kieu-kieu teuing hirup téh, Bah!hiks…hiks…. Abah Istigfar.., ambu….istigfar…..! yeuh, dimana-mana ogé Gusti mah moal ngantepkeun mahlukna sangsara, insyaAlloh pasti rejeki mah bakal datang ti panto nu moal disangka-sangka. Tapi urang kudu usaha anu sakuat tanaga heula. Ma Ipah nya usaha naon dieu atuh, bah? Pan apal meureun abah gé! Urang ayeuna geus teu boga nanaon deui keur jualkeuneun! Abah ké, ambu! Abah rék nyobaan ngalamar gawé ka Ny Endit., sugan wé butuheun tukang kebon. Ma Ipah atuh éta sarua baé jeung bohong! Pan apal meureun sifat meditna ogé euweuh nu nandingan? Abah Atuh, Ambu! Urang téh ’ulah kuméok saméméh dipacok’, sok sanajan Abah geus apal ka Nyi Endit kumaha, nya sugan wé jeung sugan aya hidayat ti Gusti Alloh. Ma Ipah nya éta mah terserah Abah wé lah! Romlah Ma, Bah, geus waélah mémang Romlah geus kudu eureun sakola, Romlah mending milu jeung mang iwan ka Jakarta. Lumayan jadi pembantu-pembantu ogé, pan di Jakarta mah gajihna gedé. Sugan mun balik jadi jalma suksés! Abah Eh entong! Sok sanajan Abah jeung Ema teu boga duit, tapi Romlah kudu tetep sakola. Kumaha baé carana. Baé tong dipikiran masalah duit mah, keun ku Abah ditarékahan. Sok sanajan sirah dijadikeun suku, suku dijadikeun sirah. Peupeujeuh Abah jeung ema mah teu lulus-lulus acan, nya Romlah sugan atuh bisa leuwih ti Ema jeung Abah. Abah Ambu!! Abah Ambu…du’akeun abah nya…. Ayeuna Abah rék ka imah Nyi Endit rék ngalamar gawé. Ambu mangga Bah…ngan omat wé lamun rék datang ka Nyi Endit mah kudu nyiapkeun méntal nu ékstra. Abah Romlah…du’akeun Abah nya..! Ngarah Romlah bisa sakola deui saperti biasa. Romlah Muhun Bah… Si Abah ninggalkeun imah anu leutik. Saléngkah, dua léngkah nepi ka teu kaitung deui sabaraha léngkah Abah leumpang. Ahirna nepi ka imah Nyi Endit. Tok…tok…tok… bari ngetrok panto si Abah datang pinuh ku harepan Nyi Endit Emod…! 3x. Éta pangnempokeun di luar aya saha meuni gandéng ngetrok panto téh! Cukup ku sakali wé atuh! Meni lebay pisan! Tapi inget nya Mod! Lamun éta di luar téh pangemis, langsung wé usir tong dibageuran nya! Hiji deui, yén korét téh pangkal kaya hahaha…Nyi Endit seuri kuatka geunah Emod Siap Mih! bari leumpang nyampeurkeun panto Abah Dén, dupi mamah na aya? Emod Oh…aya mang. Dupi aya peryogi naon nya? Mangga atuh kalebet heula, ké ku abi diwartosan heula si Mamahna… Abah Oh..muhun mangga atuh bari di haténa ”ieu budak téh sopan pisan nya, patukang tonggong pisan jeung indungna” Emod Mih…tuh aya tamu, cenah mah aya perlu ka Mamih. Nyi Endit emang saha kitu Mod? mamih nanya panasaran Emod Duka atuh…da Emod ogé teu apal. Nyi Endit saha nya? Rék naon ka dieu?!! Abah Kieu Gan…kaleresan abdi téh nuju peryogi pisan bantosan ti Agan, kaleresan abdi ayeuna nuju nganggur sedengkeun kabutuhan hirup kudu terus dicumponan, intina mah…abdi dongkap ka dieu téh badé ngalamar gawé. Nyi endit Oh…rék ngalamar gawé? Sugan téh rék nginjeum duit! Nyaho teu? Di dieu mah euweuh lowongan gawé keur baramaen!!! Abah tapi gan abdi butuh pisan bantosan ti Agan!! Nyi Endit yeuh teu beunang diomongan maneh mah, kaditu mantog siah! Abah Nya atuh ari kitu mah, hatur nuhun pisan Gan…. Punten pisan tos ngarépotkeun… Nyi Endit Heueuhlah jug geura indit tong loba bacot! Sabenerna di jero haté Abah, hayang ceurik. Ceuk pikirna kieu pisan jadi jalma miskin téh, hirup mung jadi saukur mangandeuh nu bisana nyusahkeun batur wungkul. Léngkah anu tadina karasa hampang ngadadak jadi karasa beurat, pikirna deui kumaha jadina mun tepi di imah ngomong naon ka Romlah jeung ka Ambu. Léngkah beuki beurat, harepan geus leungit kamana, di imah Ambu jeung Romlah geus ngarep-ngarep kabar naon nu rék dibawa ku si Abah, sok sanajan si Ambu geus apaleun yén pasti moal mungkin meunang kabar nu alus. Teu pati lila, Abah nepi ka imahna. Sanggeus kajadian éta, Abah mulai usaha dagang cingcaw. Dina hiji peuting Abah kakara balik dagang cingcaw. Abah Assalamu’alaikum… Ambu Wa’alaikumsalam… Abah kamana si Romlah? Ambu Tos peureum Bah ti sanggeus isya. Kumaha dagang cingcaw teh Bah? bari ngasongkeun sacangkir kopi Abah Hampura nya…céndol téh teu pati payu, itu aya kénéh sabuleng… Ambu Oh…. Teu ku nanaon atuh Bah, meureun emang sakitu rizkina. Ari tadi Abah mawa sabaraha sabuleng? Abah sabuleng…pasemon nu tiis Fitri Abah Fit, hoyong emam! Abah kutan, ambu si neng teu acan emam? Ambu Fit pan tadi teh entos emam? Fitri atuh ambu da masih lapar kenenh. Ambu Fit entos atuh pan itu aya sapiring oge keur si abah! Abah neng kadieu atuh dihuapan ku abah! Aambu abah pan abah can dieusian nanaon ti isuk oge, ngan ngaleueut cai herang wungkul sagelas. Abah ah keun wae ambu abah mah masih kuat, ieu karunya si fitri bisi teu tibra bobona. Abah anggursi, ambu itu pang mindahkeun dagangan abah ka jero imah nya! Babak V Kacaritakeun di Imah Nyi Endit, si Emod jeung Iroh keur balakecrakan dahar. Nya maklum da poé harita téh poé minggu. Sok sanajan biasana poé minggu téh dipaké beberesih imah, tapi ku sabab Nyi Endit mah boga pembantu jadi gawé sakulawarga téh senang-seneng waé. Teu pati lila datang si sekar jeung si lastri babaturanna si Emod. Sekar punten..punten..punten Emod mangga, eh sekar asup kar! Sekar kieu mod, kamari téh hadiah keur si lastri geus di bikeun ku dewék tapi…. Emod terus..terus…! motong omongan si sekar Sekar sabenerna mah si lastri ogé jigana aya hate ka emod téh. Ngan si lastri ngahanjakalkeun naha maké nitah batur sagala, heunteu ku sorangan. Emod atuh kumaha jang, pan apal meureun emod eraan, komo lamun deukeut jeung awéwé mah, sok ngadadak kaluar kesang badag kesang lembut. Sekar Ah maneh mah nanaon ogé perlu kawani, da lamun teu kitu mah mana atuh anu ngaranna pangorbanan. Komo ieu mah keur jalma anu dipikanyaah jeung nu dipadeudeuh ku emod. Keur serius ngomongkeun neng lastri antara emod jeung sekar, kadengé sora panto aya nu ngetrokan! Baramaen Sampurasun, sampurasun….. Sampurasun…. Emod Iroh, itu pangbukakaeun panto jigana mah aya tamu! Iroh Ih, si aa mah nitah, bi Ijah tuh pang mukakeun panto!!! Ijah mangga gan,,, Baramaen neng..pasihan neng…!, ema tos tilu dinten teu acan ngadahar sangu! Emod bi, saha nu datang téh? si Emod nyamperkeun Ijah baramaen den!!! Emod oh nya keun ke ku emod urang pasihan,,, Emod punten, mak mung sakieu hatur lumayan! Baramaen hatur nuhun pisan den!!! Iroh ih ari si aa nanaonan mere ka baramaen, ke bisi deudeuieun datang ka imah urang deui. Iroh awas ah….. ku Iroh di bejakeun ka si mamih geura!!! Lamun aa geus méré ka anu ngemis. bari nyampeurkeun nyi Endit, rék laporan ceunah mah. Sekar tah Emod, ieu anu alus dimanéh téh!!! Sok sanajan indung manéh meditna geus kasohor ka manca nagara, tapi manéh mah béda pisan jeung indung manéh téh! Jigana hal éta anu ngalantarankeun si Lastri reuseupeun ka émod téh! Emod ah,,, manéh mah bisa waé jang!!! Nyi Endit Heh…. Emod ari manéh nanaonan méré duit ka nu ngemis? Kawas bisa ngala duit baé. Apal teu yeuh ari jaman kiwari mah neangan duit hésé. Apan ceuk mamih ogé korét téh pangkal kaya, inget teu? Emod atuh mih,,, da Emod mah teu téh tega nempo Emak-emak meni geus teu walakaya kitu. Da bari na ogé duit anu dibikeun ku Emod mah éta téh duit jajan Emod. Nyi Endit pokona mah teu hayang nyaho, awas lamun sakali-kali deui méréan kanu ngemis! Duit jajan manéh ku Mamih bakal dipotong. Papih aya naon atuh, asa mani raribut kieu! Nyi Endit éta geura Papih, si Emod méré duit ka nu ngemis, kawas bisa ngala duit waé. Papih Alah…sugan téh aya naon. Baé waé atuh Mamih! Itung-itung sedekah… Pan urang téh jarang méré sidekah ka pakir miskin. Nyi Endit Euleuh-euleuh ari si Papih! Kaasupan jurig naon??? Kuat ka hayang sidekah sagala! Geus ah!! Mamih rék ka salon heula geus tilu poé yeuh can di pédi-médi. bari indit ngaléos Papih Dasar awéwé! Gawé téh teu ka emol balanja, nya ka salon! Méakkeun duit waé!!! Babak VI Isuk-isuk keneh geus aya bi Eha, keur sasapu di pakarangana, manehna teh katelah si ratu gosip, pas aya bi juju langsung wae manehna ngajak ngagosip jeung bi juju!!! Warga 1 kokom, kokom,,, Warga 2 aya naon bi Eha?! Warga 1 eh hayang gosip anu hot teu??? Warga 2 emang gosip naon kitu, bi Eha mah masih isuk keneh geus ngagosip,,,, Warga 1 ih,,, atuh lain bi Eha ngarana lamun henteu ngagosip mah, hehe… Warga 2 heueuh lah, da maneh mah ratu gosip sadunya! Mang gosip naon kitu??? Warga 1 eta, salaki nyi endit mang Jana!!! Warga 2 nya kunaon kitu mang Jana??? Warga 1 kamari basa kuring balik ti pasar ningali mang jana dicarekan beak karep ku nyi Endit, ceunah mah mang Jana teh rek ngalamar gawe ka nyi endit, tapi apal teu di kumahakeun ku nyi enditna?? Warga 2 emang di kumhakeun kitu bi? Nanya panasaran Warga 1 eta mang jana geura disebut baramaen ku nyi endit!!! Warga 2 eleuh mani tega pisan nya eta nyi endit. Warga 2 alah siah, urang poho keur masak pindang di dapur, urang balik heula atuh bisi katutungan… Babak VII Isukanana, di imah Nyi Endit aya acara sukuran mangrupa pésta nu meriah. Ngan tamu anu beunghar hungkul nu bisa datang ka pésta éta. Tuluy, dina poé nu sarua, Romlah teu bisa barangdahar nanaon ku sabab euweuh dahareun saeutik-eutik acan. Kacida patukang tonggong jeung pésta nu diayakeun ku Nyi Endit. Abah nu teu téga ningali anakna nu kalaparan maksakeun datang ka Nyi Endit. Saacan indit, Ambu nanya ka Abah nu geus dihina ku Nyi Endit, tapi abah nékad ménta tulung ka Nyi Endit demi anakna nu dipikanyaah. Di imah Nyi Endit, Abah papanggih jeung salakina Nyi Endit. Papih Eh Abah, kumaha damang? Abah Alhamdulilah séhat, tapi… Papih Tapi naon Bah?? nanya panasaran bari kerung Abah Saleresna abdi téh isin upami ngdugikeun kaayaan ayeuna téh, kumargi ayeuna pun bojo jeung pun anak téh geus sababaraha poé teu kaparaban. Dagang céndol teu pajeng waé. Ku kituna, isin teu isin abdi hoyong neda pitulung ka Bapa sangkan pun anak jeung pun bojo tiasa ngaraosan deui nu namina sangu. Ngadangu kitu si Papih éra ningali sasamana teu bisa dahar sabaraha poé sedengkeun salila ieu kulawargana miceunan duit sangeunahna. Tuluy manéhna ngaléos mawa dahareun keur si Abah. Nalika kitu, Nyi Endit datang ningali si Abah. Nyi Endit Rék naon deu manéh ka dieu? Apal teu, ieu acara téh keur jalma-jalma nu beunghar hungkul. Manéh mah teu pantes datang ka dieu. Eh..eh..eh..nincakkeun suku ogé geus haram hukumna! Abah Astagfirullah…meni téga Agan nyarios sapertos kitu! Naha Agan téga ningali kulawarga abdi teu tuanng sababaraha dinten? Ayeuna anak jeung pun bojo téh nuju ngantosan di bumi bari ngaharepkeun abdi nyandak tuangeun kanggo ngaganjel patuangan. Nyi Endit Dasar baramaen! Bisa na ngan ménta-ménta! Abong jalma teu gableg ka éra! Naha éta boga kulit beungeut téh meni kandel-kandel teuing!!! Nalika Nyi Endit ngahina Abah, si Papih datang bari mawa sangu jeung sapuratina nu geus dibungkus Nyi Endit Tuh geningan dahareun manéh geus datang! Tah lebok ku sia!!! Nyi Endit ngalungkeun dahareunana Abah langsung ninggalkeun imah Nyi Endit bari mawa batin nu kanyenyeri. Sapanjanng jalan Abah istighfar bari ngado’a ka Gusti sangkan kabeungharan nu dipiboga ku Nyi Endit bisa méré hidayah ka manéhna. Babak VIII Dua poé sanggeus éta, halodo panjang ngadatangan lembur éta. Sawah gararing, taneuh bareulah nepi ka euweuh tatangkalan anu héjo deui. Di imah Abah, nalika abah jeung Ambu ngobrol, aya anu keketrok. pas di buka aya saurang aki-aki. Aki-aki Assalamu’alaikum… Abah Wa’alaikumsalam…, mangga calik ki, aya kaperyogian naon nya? dupi tiasa dibantos? Aki-aki Kieu, aki téh tos mapah tebih pisan…dina hawa nu panas kieu aki téh ngaraos capé jeung haus dupi aki nyuhunkeun cai kanggo ngicalkeun kahaus ieu? Abah Muhun…muhun mangga atuh aki… Ambu…punten pangnyandakkeun cai kanggo aki. Ambu ngaharéwos Ari si Abah, pan ayeuna téh keur halodo jeung cai téh keur hésé, eukeur mah hésé ieu di dapur tinggal satéko deui. Abah Ambu…dangukeun abah nya…ari rizki mah moal kamana da sagalana ogé geus aya nu ngatur urang pasrahkeun baé wé ka Gusti Alloh. Sok atuh énggal candak, karunya aki tos hauseun urang mah engké wé deui… Ambu Enya atuh Bah…mangga ngeluk tungkul bari indit mawa cai teu lila Ambu datang bari mawa cai nu ukur satéko leutik deui Ambu Aki,,,ieu mangga nyanggakeun, hapunteun mung aya cai wungkul,, ma’klum di dieu mah katuangeun téh hésé. Aki Hatur nuhun teu sawios-wios. kieu nya…Aki datang kadieu téh lain nganjang wungkul, tapi aki rék ngabéjaan yén ieu halodo téh masih panjang. Abah alus atuh nya Ki!! lamun kitu mah céndol téh bakal payu terus atuh… Aki éh…ari manéh, pan nanaon téh merlukeun cai. ari manéh rék ngala cai dimana pan ngaranna ogé usum halodo?!! Abah Oh…heueuh nya? abah tungkul Aki Ceuk aki mah, mening ayeuna mah pindah ti ieu tempat ka anu leuwih genah tuluy néang pakasaban séjén. tah kitu wé ayeuna aki rék neruskeun deui lalampahan aki. Assalamu’alaikum… Abah Wa’alaikumsalam… ambu… Sanggeus aya aki ka imahna abah teu bisa sare sapeupeuting terus mikiran uucapan si aki tadi berang, poe isukanana. Ambu aya naon bah, gawe teh ngan huleung jentul bae? Abah ambu kamari teh si aki ngomong yen di kampung urang teh bakal kacadian halodo anu kacida panjangna, ku kitunasanggeus dipikaran ku abah ayeuna mah urang balik we ka lembur urang nu baheula. Romlah abah, ambu kumaha SPP romlah teh. Romlah er ku babaturan romlah sok ngledekan bae. Fitri ambu hayang jajan! Abah romlah, Fitri dangukeun abah. Sigana mah yrang kedah pindah ti ieu lembur kusabab aya nu mere beja yren usum halodo teh masih panjang pisan. Abah ambu geura ajakan tah barudak beberes di kamer, abah rek ngaberesan parabotan. Ambu nya bah! Abah sakulawarga pindah di lembur aslina di legok hangseur. sedengkeun di imah, Nyi Endit nyalsé ngani’matan hartana. Babak IX Iroh nu keur di tukangeun imah ngageroan Nyi Endit Iroh Mamih…3x Nyi Endit Naon Iroh? meni gogorowokan wéh pagawéan téh! Iroh Ari itu saha nu keur ngala cai ti sumur urang? Nyi Endit hey…aki-akin péot, keur naon di dinya? aki Aki ngan ménta cai saeutik. aki haus geus jalan jauh. Nyi Endit Ah! saha nu paduli. ngadorong si aki nepi ka labuh ngagudubrag Aki hudang deui bari jag-jag Aki tinggalikeun Nyi Endit naon nu rék katarima ku kalakuan manaéh salila ieu aki bari nunjuk ku iteuk nu di bawana Teu lila ti dinya sumur jadi pinuh, cai terus mudal. Nyi Endit Aki, meni bageur méré cai loba hahaha…aki geus ngaleungit Iroh Mih, si Aki ngaleungit! Nyi Endit ah baé teu paduli. ayeuna nu penting mah urang boga cai loba jeung moal kahalodoan deui. Iroh oh…heueuh nya?! Nyi Endit jeung Iroh seuseurian Iroh Mih…naha éta cai téh teu eureun-eureun? beuki dieu beuiki loba?! Nyi Endit Eh, heueuh nya? alah siah Roh! kumaha kalahka jadi banjir kieu. Aduh….itu korsi mahal jeung stok jéngkol ti gudang jadi kakeueum… alah…kotah emas tina lomari kumaha…? Cai beuki loba nepi ka ngeueum Nyi Endit jeung harta bandana. éta cai ngajadikeun imah jeung tanah Nyi Endit jadi hiji Situ. Kiwari ayeuna dikenal ku ngaran SITU BAGENDIT… Rengse!!!!

naskah drama pandawa 5 singkat