4 Garam Fungsi garam dalam pembuatan roti, adalah pembuat rasa gurih, membangkitkan rasa dan aroma bahan-bahan-bahan lain, meningkatkan ekstensibilitas adonan, mengontrol aktifitas ragi dalam proses fermentasi dan berfungsi sebagai pengawet. Garam juga memiliki astringent effect, yakni memperkecil pori-pori roti.
. - Sedang senang-senangnya membuat aneka sajian manis di rumah? Tentu saja, kamu tidak boleh melewatkan roti goreng yang cukup familiar di lidah masyarakat Indonesia. Ada pun roti goreng yang sering dijumpai adalah donat, odading, dan cakwe. Kalau kamu memiliki rencana untuk membuat aneka roti goreng di bahan untuk membuat roti goreng beserta fungsinya agar lebih paham. Melansir dari buku “Roti Goreng Modern” oleh Albertin Hoesni terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, berikut penjelasannya. 1. Tepung terigu Bahan dasar membuat roti goreng yang utama adalah tepung terigu. Jenis tepung terigu yang digunakan untuk membuat roti goreng disarankan yang mengandung protein antara 11-13 persen. Kamu bisa menggunakan campuran tepung terigu protein tinggi dan sedang. Kalau kamu ingin membuat roti goreng dengan hasil yang empuk dan ringan, sebaiknya gunakan tepung terigu protein sedang saja. Baca juga Jenis Tepung Terigu untuk Kue Kering, Penting agar Kue Tidak Keras 2. Gula Sudah pasti dalam membuat adonan roti atau kue membutuhkan gula. Ada takaran untuk cara menggunakan gula yang pas yaitu tidak lebih dari 15 persen dari berat tepung yang digunakan. Bahan untuk roti goreng yang satu ini memiliki fungsi sebagai pemberi rasa dan warna. Selain itu, untuk adonan roti yang menggunakan ragi, biasanya gula bisa membuat adonan empuk. Gula juga bisa menjadi pengawet roti agar tahan juga Cara Bedakan Gula Alami dan Pemanis Buatan pada Makanan 3. Garam Kalau ada gula, sudah pasti ada garam. Garam memiliki fungsi pada adonan roti goreng yaitu sebagai pemberi rasa dan pengontrol fermentasi. Namun, perlu diingat untuk tidak mencampurkan garam pada ragi. Hal ini karena garam bisa menghambat kinerja ragi pada adonan. Sebaiknya, taburkan garam pada adonan di waktu akhir proses memasukkan bahan-bahan kering. 4. Margarin Ada banyak jenis lemak yang biasanya digunakan dalam pembuatan roti goreng. Di antaranya, ada margarin, mentega, atau shortening. Penggunaan lemak untuk membuat adonan roti goreng sebagai pelumas. Selain itu, lemak juga bisa menghadirkan rasa gurih dan aroma lezat pada adonan roti goreng. Baca juga Perbedaan Mentega dan Margarin untuk Bikin Kue dan Masakan 5. Susu Penggunaan susu bubuk atau cair pada adonan roti goreng berfungsi untuk membantu proses fermentasi. Namun perhatikan betul penambahan susu cair. Kalau kamu berniat menggunakan susu cair daripada susu bubuk pada adonan roti goreng, sebaiknya kurangi takaran bahan cair lainnya agar adonan tidak lembek.
Ilustrasi Garam Foto PixabaySebagai bumbu dapur, garam kerap ditambahkan untuk memberi cita rasa gurih pada makanan. Tanpa adanya garam, cita rasa makanan dirasa kurang sedap dan hambar, sehingga membuat kita tak berselera ternyata, selain memberi tambahan rasa, garam juga memiliki fungsi dan peran lain dalam proses pembuatan makanan, lho. Misalnya saja, meningkatkan tekstur makanan, membuat makanan lebih tahan lama, hingga membuat warna makanan menjadi lebih menarik. Karena itulah, tak heran bila garam hampir selalu ada di setiap jenis apalagi yang bisa dilakukan oleh garam pada sebuah hidangan? Dilansir The Spruce Eats, inilah lima fungsi dari garam dalam pembuatan makananAir garam Foto ThinkstockBumbu dapur yang satu ini telah lama digunakan untuk mengawetkan makanan agar tak cepat busuk, bahkan sebelum munculnya teknologi modern seperti kulkas. Penggunaan garam pada makanan dapat mengurangi kelembapan pada makanan, serta mencegah perkembang biakan mikroba yang dapat menimbulkan berbagai itu, garam juga kerap digunakan untuk mengawetkan sayuran, dengan cara mencampurnya bersama air. Metode pengawetan makanan dengan air garam tersebut biasanya dilakukan untuk membuat Meningkatkan tekstur makananIlustrasi daging kambing Foto ThinkstockTak banyak orang tahu, selain menambah cita rasa makanan, garam juga berfungsi untuk meningkatkan tekstur dari makanan. Dalam proses pembuatan roti ragi, misalnya, jumlah garam yang ditambahkan dapat mempengaruhi proses fermentasi dan pembentukan gluten, yang akan mempengaruhi tekstur akhir dari hanya itu, garam juga dapat mempertahankan kelembapan pada daging, sehingga bila garam ditaburkan di atas steak pada waktu yang tepat, daging steak akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan membuatnya menjadi lebih juicy serta beraroma. Garam yang berukuran besar juga kerap ditaburkan sebagai topping pretzel untuk menghasilkan tekstur yang Meningkatkan cita rasaIlustrasi karamel Foto flickr/ Joanne CheungTak cuma memberi sentuhan rasa gurih saja, garam juga mampu meningkatkan cita rasa yang ada pada suatu hidangan, seperti manis dan pahit. Bila ditambahkan dalam jumlah yang sedikit, garam mampu meningkatkan cita rasa manis. Oleh karenanya, selain digunakan sebagai bumbu di makanan asin, garam juga sering dijadikan sebagai topping taburan buah-buahan, serta aneka permen seperti garam juga berfungsi untuk meminimalisir rasa pahit pada beberapa sayuran seperti brokoli dan buah zaitun. Dan, bumbu tersebut juga dapat membantu melepaskan molekul pada makanan, yang membuat cita rasa serta aroma makanan semakin daging olahan. Foto PixabayDalam pembuatan daging olahan-misalnya sosis atau kornet, garam memiliki peran penting dalam mengekstrak protein dan mengikat komponen dari daging, sehingga meminimalisir jumlah nutrisi yang hilang saat proses memasak dilakukan. Bukan hanya itu, dalam pembuatan sosis, fungsi garam juga sangat diperlukan dalam proses gelatinisasi. Penambahan garam akan membantu untuk mengikat daging, lemak serta kelembapan, membuat seluruh bahan-bahannya menyatu dan tak Meningkatkan warna hidanganPotong roti. Foto PixabayWarna yang cerah dan menarik dari produk-produk daging olahan seperti ham, bacon, dan sosis ternyata merupakan campur tangan’ dari garam. Ya, penambahan gula, asam nitrat, serta garam pada jenis produk tersebut mampu menghasilkan warna yang menarik cuma itu, garam juga dapat meningkatkan semburat warna keemasan pada pinggiran atau kulit roti dengan cara meminimalisir rusaknya komponen gula dalam adonan dan meningkatkan karamelisasi pada pembuatan roti.
- Garam merupakan penyedap yang umum ditambahkan hampir ke semua hidangan. Tak terkecuali roti atau kue. Walau penggunaan garam pada adonan roti sedikit, tapi penyedap ini memiliki fungsi yang cukup krusial. Melansir dari "Roti Buatan Rumah Klasik & Kekinian" oleh Diah Nimpuno terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, berikut fungsi garam pada roti yang menarik untuk diulik. Baca juga 6 Fungsi Garam Pada Masakan, Bukan Sekadar Bikin Asin Resep Roti Sisir Pandan, Hasilnya Lembut dan Berserat 1. Mengendalikan fermentasi SHUTTERSTOCK/ Claudio Rampinini Ilustrasi adonan biang dengan teknik water roux atau tang zhoung. Garam yang ditambahkan pada adonan roti dapat membantu mengendalikan fermentasi. Sebab garam mampu menghambat aktivitas ragi sehingga bisa mencegah terjadinya fermentasi berlebih. Namun untuk mendapatkan hasil fermentasi yang sempurna, masukkan garam pada tahap akhir pencampuran adonan. Baca juga 4 Jenis Ragi untuk Bikin Roti dan Donat, Yuk Kenali 4 Beda Ragi Kering dan Basah untuk Membuat Roti Selain itu, pastikan pula garam tak bersentuhan langsung dengan raginya. 2. Memperkuat gluten Fungsi lain garam pada adonan roti yakni untuk memperkuat gluten dan jaringan roti. Hal tersebut dapat membuat adonan menjadi kokoh dan tidak mudah kempis setelah matang. SHUTTERSTOCK/ Syanti Ekasari Ilustrasi roti sisir pandan. 3. Menambah rasa Sama halnya dengan masakan lainnya, kegunaan garam pada roti pun dapat menambah cita rasanya. Umumnya, roti yang diberi garam sedikit lebih gurih dan rasanya tidak hambar. Baca juga 3 Cara Atasi Adonan Roti yang Terlalu Kering Namun pastikan untuk menggunakan garam berbutiran halus dan bersih supaya tidak merusak rasa asli dari rotinya. Buku "Roti Buatan Rumah Klasik & Kekinian" oleh Diah Nimpuno terbitan PT Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli online di Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Selain nasi, roti juga merupakan makanan yang sering diambil sebagai sumber karbohidrat. Terdapat pelbagai jenis roti yang ada dipasaran. Roti putih, roti gandum penuh, roti kismis, roti pelbagai inti dan sebagainya. Pernahkah anda terfikir bagaimana roti boleh terjadi dan apakah penjelasan sains disebalik kemenjadian makanan ini? Artikel ini akan menjelaskan serba sedikit mengenai sains pembuatan roti. Terdapat pelbagai jenis resepi untuk membuat roti. Kebanyakannya menyenaraikan tepung gandum, yis, sedikit gula, secubit garam, mentega atau marjerin dan sedikit air. Secara ringkasnya terdapat 4 langkah untuk membuat roti iaitu penggabungan bahan bahan, uli menjadi doh, pengembangan dan pembakaran. Penggabungan bahan bahan Pada peringkat permulaan, kesemua bahan disatukan ke dalam bekas. Tepung gandum mengandungi protein glutenin dan gliadin yang tinggi. Kedua dua protein ini berada dalam kategori gluten. Air ditambah kedalam tepung untuk membantu pembentukan gluten. Gluten ialah jaringan viskoelastik yang berupaya untuk memerangkap gas. Garam bukan sahaja untuk memberikan rasa kepada roti, malah ia membantu untuk memperlahankan proses fermentasi. Selain itu, garam juga boleh menguatkan jaringan gluten seterusnya mengakibatkan doh menjadi semakin elastik. Uli menjadi doh Selain daripada protein, tepung gandum juga mempunyai kanji. Kanji ialah rantaian molekul gula yang panjang. Dengan kehadiran enzim, rantaian gula dirungkai menjadi gula ringkas. Terdapat dua enzim yang terlibat dalam proses ini, iaitu amylase dan maltase. Amylase merungkai kanji menjadi gula maltosa. Kemudian, enzim maltase merungkai gula maltosa menjadi glukosa gula ringkas. Glukosa diperlukan oleh yis untuk proses pengembangan. Selain itu, fungsi glukosa ialah memberikan rasa dan warna semasa pembakaran browning reaction. Lemak mentega atau marjerin yang dimasukkan kedalam doh berfungsi sebagai pelincir kepada doh dengan cara melemahkan ikatan gluten dan menjadikan roti lebih lembut. Selain itu, lemak juga berfungsi untuk menstabilkan poket udara doh seterusnya meningkatkan isipadu lof roti. Sesetengah resepi menggunakan baking soda atau baking powder kedalam doh. Baking soda hanyalah sodium bikarbonat. Ianya memerlukan air dan asiditi untuk menghasilkan gas karbon dioksida. Tetapi kelemahan baking soda jika ditambahkan kedalam doh, ia memberi rasa kelat sekiranya tidak cukup asiditi untuk menghasilkan karbon dioksida. Baking powder juga ialah sodium bikarbonat, tetapi ia disertakan dengan cream of tartar potassium bitartrate iaitu sejenis asid yang boleh mengaktifkan bikarbonat. Ini bermakna, baking powder tidak memerlukan asid yang lain untuk menghasilkan gas karbon dioksida. Pengembangan doh Yis ialah agen yang diperlukan untuk pengembangan doh. Untuk pengetahuan pembaca, yis ialah sejenis mikro organisma fungi satu sel yang memerlukan gula terutama sekali glukosa untuk menghasilkan karbon dioksida. Gas karbon dioksida yang terhasil menjadikan doh meninggi dan kembang. Poket udara inilah yang menjadikan tekstur roti keras atau lembut. Saiz poket udara yang tehasil bergantung kepada masa doh direhatkan selepas pengulian. Semakin lama doh direhatkan selepas diuli, semakin tinggi doh mengembang. Selepas doh mengembang, kebiasaannya doh akan ditekan untuk melepaskan gas didalamnya dan diuli sekali lagi. Pengulian kali kedua ini, akan menjadikan saiz roti lebih seragam. Selain daripada gas karbon dioksida, gabungan yis dan gula menghasilkan ethanol sebagai produk sampingan. Tetapi ethanol ini meruap sebaik sahaja doh dibakar. Pembakaran Proses terakhir ini adalah proses yang ditunggu tunggu. Doh siap untuk dimasukkan kedalam oven. Suhu yang digunakan kebiasaannya ialah 220°C selama lebih kurang 35 hingga 40 minit. Sebaik sahaja doh dikenakan haba, ia menjadi lembik, memudahkan sel gas mengembang dan menjadikan doh meninggi. Proses ini dikenali sebagai oven spring. Punca utama oven spring ini adalah disebabkan oleh alkohol ethanol dan air bertukar menjadi gas. Kemudian, gas akan memenuhi ruang diantara rantaian gluten dan menjadikan doh mengembang dan tinggi 2 kali ganda daripada saiz asal. Suhu yang tinggi menukarkan doh roti yang berwarna putih atau pucat menjadi keperangan. Warna perang ini disebabkan oleh kehadiran gula yang bertukar menjadi karamel apabila dikenakan suhu yang tinggi. Oven spring akan berhenti sebaik sahaja permukaan luaran crust roti menjadi keras dan suhu dalaman menjadi sekitar 70-80°C. Pada suhu ini, yis telah mati dan roti selamat untuk dinikmati. Rujukan Merupakan graduan Ijazah Sarjana Muda Sains Makanan dan Teknologi. Penulis bermiinat untuk berkongsi kepada pembaca berkenaan sains di dalam pemakanan.
FUNGSI BAHAN-BAHAN DALAM PEMBUATAN ROTI1. Tepung teriguTepung terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan roti. Tepung terigu diproses atau digiling dari biji gandum Triticum aesticum. Dalam tepung terigu terdapat protein yang berfungsi mengikat/ mengabsorbsi air membentuk gluten. Gluten berfungsi menahan gas CO2 yang dihasilkan dalam proses fermentasi. Karbohidrat dari tepung terigu juga akan menyerap air menjadi adonan bersama gluten, yang dengan adanya panas dalam oven akan membentuk gelatin. Gluten dan gelatin ini merupakan kerangka dan jaringan pada terigu yang dapat digunakan untuk membuat roti, adalah tepung terigu dengan kandungan protein minimal 11%. 2. AirAir dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut semua bahan menjadi adonan yang kompak. Protein bereaksi dengan air membentuk gluten. Karbohidrat tepung bereaksi dengan air dibantu oleh panas sekitar 64oC atau lebih. .Air berubah menjadi uap di dalam oven, menyebabkan pengembangan roti menjadi pori-pori dari remah. Persyaratan air untuk roti adalah pH netral, kandungan mineral normal hardness 150-300 ppm dan layak untuk air minum. 3. RagiRagi berupa gumpalan jenis jamur Saccaromices cerevisioae. Di dalam cairan sel ragi terdapat sejumlah enzim yang berperan dalam proses fermentasi. Fungsi utama ragi dalam pembuatan roti, adalah untuk mengembangkan adonan, membangkitkan aroma dan rasa. Proses fermentasi menghasilkan gas CO2, asam, dan alkohol. Asam berfungsi untuk melunakkan adonan supaya mudah dibentuk setelah proses istirahat kedua. Alkohol yang bersifat cair dan gas mudah menguap dan hilang pada proses pembakaran roti karena panas. Proses fermentasi yang ideal apabila terdapat keseimbangan antara faktor-faktor, antara lain jumlah ragi, gula, garam, air, suhu serta derajat keasaman adonan. Jumlah ragi tergantung jenis ragi sebagai pedoman adalah ragi instan. Bila menggunakan ragi kering dan atau ragi basah, maka perbandingan nya adalah 1 ragi instan 1,5 ragi kering 3 ragi basah.Ketiga bahan di atas merupakan bahan utama untuk membuat roti. Selanjutnya bahan keempat hingga ketujuh merupakan bahan GaramFungsi garam dalam pembuatan roti, adalah pembuat rasa gurih, membangkitkan rasa dan aroma bahan-bahan-bahan lain, meningkatkan ekstensibilitas adonan, mengontrol aktifitas ragi dalam proses fermentasi dan berfungsi sebagai pengawet. Garam juga memiliki astringent effect, yakni memperkecil pori-pori garam dalam keadaan normal berkisar 1,5-2%. Pemakaian garam lebih rendah dari 1,5% akan memberi rasa hambar, sedangkan pemakaian lebih dari 2% akan menghambat laju GulaGula dalam pembuatan roti berfungsi sebagai sumber energi bagi ragi. Risidu gula yang tidak habis dalam proses fermentasi akan memberikan rasa manis dan warna kecoklatan golden brown pada roti. Jumlah gula untuk fermentasi ± 2%. Gula juga berperan pada proses pewarnaan kulit karamelisasi gula pda pembakaran di oven pada temperatur 150ºC. Gula juga bersifat pengawet preservative atau meningkatkan daya simpan roti. Pemakaian gula lebih dari 8% pada roti tawar akan memberikan sifat empuk yang berlebihan sehingga bentuk roti tidak tegar, sedangkan pada roti manis sifat empuk terjadi pada kadar gula 15% ke atas. Peningkatan jumlah gula dalam adonan harus diimbangi dengan penambahan jumlah ragi agar proses fermentasi tidak dan bentuk gula untuk roti dapat berupa gula tepung maltose, gula pasir sukrosa, gula cair fruktosa dan SusuSusu berfungsi sebagai peningkat gizi. Kandungan gula pada susu memiliki sifat yang sama, yaitu sebagai pewarna susu mengandung banyak lysine asam amino yang kurang dalam tepung terigu. Diharapkan dengan pemberian susu, memberikan gizi yang lengkap. Susu juga sebagai penambah aroma dan cita rasa. Jenis susu yang ideal adalah susu bubuk LemakJenis lemak untuk roti adalah shortening berbentuk padat dari tumbuhan atau hewani. Margarin terbuat dari minyak bantai, sedangkan butter/mentega terbuat dari minyak hewani. Pastry/ korsvet adalah margarine yang berfungsi sebagai pelumas adonan pada pengembangan sel sewaktu final proof pengembangan akhir, yang akan memperbaiki roti. Di samping itu, dapat menjadi pengempuk, membangkitkan rasa lezat, membantu menahan gas karena gluten lebih mengikat udara dan membuat volume roti menjadi lebih baik serta membantu/ mempermudah sifat pemotongan slicing.Sumber Teori Membuat roti/ mi dan resep-resep. Product Development Quality Control, pt. berdikari sari utama flour mill, Makassar.
fungsi garam dalam pembuatan roti